Apa Itu Pembangkitan Tenaga Listrik?
Proses
pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi tenaga primer (bahan
bakar atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak
generator listrik dan selanjutnya generator listrik menghasilkan tenaga
listrik.
Bagaimana Proses Pembangkitan Tenaga Listrik?
Pembangkitan tenaga listrik yang banyak dilakukan dengan cara memutar generator sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolak-balik tiga fasa. Tenaga mekanik yang dipakai memutar generator listrik didapat dari mesin penggerak generator listrik atau biasa disebut penggerak mula
(primover). Mesin penggerak generator listrik yang banyak digunakan
adalah mesin diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas.
Baggaimana Kelengkapan pada pusat pembangkit listrik?
Kelengkapan pada pusat pembangkit listrik antara lain adalah:
- Instalasi sumber energi (energi primer, yaitu instalasi bahan bakar untuk pusat pembangkit termal dan atau instalasi tenaga air)
- Instalasi mesin penggerak generator listrik, yaitu instalasi yang berfungsi sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik sebagai penggerak generator listrik
- Mesin penggerak generator listrik dapat berasal dari ketel uap beserta turbin uap, mesin diesel, turbin gas, dan turbin air
- Instalasi pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar.
Instalasi Listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari:
- Instalasi tegangan tinggi, yaitu instalasi yang yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik yang dlibangkitkan generator listrik
- Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi pada peralatan bantu dan instalasi penerangan,
- Instalasi arus searah, yaitu instalasi baterai aki dan peralatan pengisiannya serta jaringan arus searah terutama yang digunakan untuk proteksi, kontrol, dan telekomunikasi.
Apa saja hal yang diperhatikan dalam perencanaan pembangkitan (system planning) tenaga listrik?
Hal-hal yan perlu diperhatikan dalam merencanakan pembangkit tenaga listrik adalah:
1. Perkiraan beban (load forecast)
Terkait
dengan rencana jangka waktu pembangkitan (misal 15-20 tahun), besar
beban puncak, beban harian, dan beban tahunan, dan lain-lain terkait
dengan jangka waktu.
2. Perencanaan pengembangan (generation planning)
Harus dilakukan perencanaan pengembangan kapasitas, biaya poduksi, dan memperhitungkan investasi dan pendapatan atau hasilnya.
3. Perencanaan penyaluran (transmission planning)
Diantarannya
adalah memperhatikan pengembangan tansmisi dari tahun ke tahun, system
transmisi, biaya pembebasan lahan yang dilalui transmisi, system interkoneksi, rangkaian instalasi transmisi, biaya konstruksi transmisi, sistem transmisi, dan lain-lain.
4. Perencanaan subtransmisi (subtransmission planning)
5. Perencanaan distribusi (distribution planning)
Memperhatikan rencana supply utama pada bulk station, besar tegangan subtransmisi, sistem jaringan subtransmisi, dan lain-lain.
6. Perencanaan pengoperasian (operation planning)
Merencanakan
sistem pengoperasian, merencanakan program computer, load flow program,
dan lainnya agar pengoperasian dapat efektif dan efisien.
7. Supply bahan bakar (fuel supply planning) atau sumber tenaga primer/bahan baku)
Merencanakan kebutuhan bahan baiak atau sumber energi primer, ketersediaan bahan bakar, sistem pengiriman, dan lain-lain.
8. Perencanaan lingkungan (environment planning) atau perencanaan kondisi lingkungan.
Memperhatikan lingkungan sekitar, bentuk plant, lokasi, dan desain pengolahan limbah, dan lain-lain.
9. Perencanaan pendapatan (Financial planning).
10. Riset dan pengembangan (research & development planning/R&Dplanning)
Riset
dan pengembangan terkait pengembangan sistem pembangkit, meliputi
biaya, karakteristik, dan kelayakan alternatif sumber energi dan
pengembangan teknologi, dan lain-lain.
Download Reference pdf file
Daftar Pustaka
Download Reference pdf file
Daftar Pustaka
0 comments:
Post a Comment