Apa itu prostat?
Prostat adalah organ laki-laki yang bertugas memproduksi semen (madhi) suatu cairan yang berfungsi memberi makan sperma
dan membuat jalan bagi sperma saat menuju sel telur. Prostat terletak
di pangkal kemaluan laki-laki. Selain berfungsi seperti diatas, prostat
adalah penunjang utama kekuatan ereksi seorang laki-laki.
Apa itu kanker prostat?
Kanker prostat adalah muncul dan berkembangnnya tumor pada bagian prostat yang disebabkan oleh perkembangan sel kanker
karena adanya penyumbatan pada kelenjar prostat, penyumbatan ini
biasanya disebabkan oleh konsumsi kalsium yang sangat tinnggi pada orang sialan atau
sudah berumur banyak yang mengakibatkan produksi sperma yang cukup
tinggi, yah mengerlah biasanyakan kalau orang sudah tua udah g’ ada
semangat lagi buat begitu-begitutu….! Jadi yang ada produksi spermanya
akan menumpuk pada kelenjar prostat.
Kanker prostat adalah kanker paling umum di kalangan pria selewat 50 tahun dan menjadi pembunuh terbesar kedua
di antara kanker-kanker yang menyerang pria di Amerika Serikat. Lebih
dari separuh pria di atas 70 tahun di sana telah mendapatkannya, kata
Dr. Stanisic.
Bagaimana kita bisa terkena kanker prostat?
Faktor risiko yang biasa di bahas dalam patologi munculnya kanker prostat diantaranya:
- Genetik
Risiko jadi semakin tinggi jika terbukti ada kerabat yang terdiagnosis kanker prostat. Jika ayah atau saudara laki-laki menderita kanker prostat, berarti risiko yang dihadapi cukup tinggi. - Pola konsumsi
Dari berbagai riset diungkapkan, pola makan memengaruhi peningkatan kemungkinan seseorang dapat menderita kanker, apa pun jenisnya. Bahkan, para ahli gizi menyatakan, 80-90 persen kasus kanker berkaitan erat dengan makanan yang dikonsumsi. Berbagai penelitian mengatakan, risiko akan meningkat bila seseorang sehari-harinya mengonsumsi diet tinggi lemak. - Gaya hidup
Merokok dan minum alkohol ditengarai menjadi pemicu munculnya kanker prostat. Selain itu, sering berganti-ganti pasangan juga membuka kesempatan terjadinya infeksi virus penyebab kanker yang ditularkan melalui hubungan kelamin. - Lingkungan
Pekerja industri yang berkontak lama dengan logam kadmium (bahan pembuat batere), juga bahan-bahan kimia lain berisiko tinggi mengidap kanker prostat. Kadar Hormon - Kadar hormone
Kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan dengan peningkatan resiko kanker prostat. Testosteron akan diubah menjadi androgen yang lebih poten yaitu dihydrotestosteron (DHT) oleh enzim 5 alpha-reductase, yang memegang peran penting dalam proses pertumbuhan sel-sel prostate
Bagaimana mengenali kanker prostat?
Kanker prostat biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi pada tahap selanjutnya sering timbul gejala/keluhan seperti:
- Sulit berkemih
- Nyeri saat berkemih
- Keluar darah saat berkemih
- Sulit ereksi atau menahan ereksi
- Darah pada sperma
- Sulit Buang Air Besar (BAB) dan ada masalah saluran pencernaan lainnya
- Nyeri terus menerus di punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas
- Sering berkemih di malam hari
- Urin yang menetes atau tidak cukup kuat
- Usia di atas 50 dan mempunyai faktor resiko
Karena tidak menimbulkan gejala maka pria yang memiliki faktor risiko sebaiknya memeriksakan diri secara rutin. Faktor risiko
ini termasuk adanya anggota keluarga yang menderita kanker terutama
jika itu sang ayah, obesitas/kegemukan dan merokok merupakan salah satu
faktor risiko kanker prostat.
Bagaimana Pencegahan kanker prostat?
Makanlah
lebih banyak makanan rendah lemak, tinggi serat, atau makanan yang
mengandung asam lemak omega- 3, seperti produk kacang- kacangan
contohnya tahu sutra dan kacang kedelai, tomat dan makanan yang
mengandung saus tomat, sayur - sayuran seperti brokoli, kembang kol dan
kol serta ikan salmon, tuna dan sarden
Bagaimana mengurangi resiko terkena kanker prostat?
- Memperbaiki keadaan kesehatan umum.
- Minum banyak air.
- Kurangi minum alkohol.
- Makan makanan yang banyak mengandung likopen, contohnya tomat dan buah bit.
- Makan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti kacang kedelai dan produknya seperti tofu, atau susu kacang kedelai, salmon, tuna dan sarden.
- Makan makanan yang mengandung beta karoten seperti wortel
- Kurangi konsumsi daging - dagingan dan lemak
- Pastikan Anda mendapat cukup asupan selenium dan vitamin E
- Terakhir, kurangi stres dan depresi.
0 comments:
Post a Comment