Perkembangan Konstruksi Pemutus Tenaga
Perkembangan konstruksi pemutus tenaga adalah sebagai berikut:
1. Pemutus tenaga dari udara
Bentuknya runcing, busur listrik
akan timbul (meloncat) pada bagian yang runcing terlebih dahulu pada
saat kontak-kontak saklar terpisah. Karena berat jenis busur listrik
lebih kecil daripada berat jenis udara, busur listrik akan mengapung ke
atas sehingga busur listrik memanjang dan akhirnya putus.
2. Pemutus tenaga minyak banyak
Pemutus tenaga (PMT) minyak banyak atau bulk oil circuit breaker. Pada PMT jenis ini, kontak-kontak saklar direndam dalam minyak. Minyak berfungsi sebagai media pemutus busur listrik.
Minyak diletakkan dalam tangki sehingga konstruksi pemutus tenaga
minyak banyak menjadi besar. Gambar II.38 menunjukkan konstruksi ruang
pemadaman PMT minyak banyak sederhana.
3. Pemutus tenaga minyak sedikit
Pemutus tenaga (PMT) minyak sedikit atau low oil content circuit breaker. Media pemutus busur api
yang digunakan adalah minyak seperti pada PMT minyak banyak, hanya saja
pada PMT minyak sedikit ini ada bagian PMT yang menghasilkan minyak
bertekanan untuk disemprotkan pada busur listrik, baik pada waktu PMT
dibuka maupun pada waktu PMT ditutup. Karena menggunakan minyak
bertekanan, dimensi PMT minyak sedikit lebih kecil dibandingkan dengan
dimensi PMT minyak banyak. Pada PMT minyak sedikit, kualitas minyak PMT
perlu diawasi secara teliti, terutama setelah PMT bekerja akibat
gangguan. Pada saat memutus busur listrik akibat arus gangguan, minyak
yang menyemprot busur listrik besar karena gangguan akan mengalami karbonisasi yang besar pula.
4. Pemutus tenaga gas SF6
Pemutus tenaga (PMT) gas SF6
prinsip kerjanya serupa dengan prinsip kerja PMT minyak sedikit,
bedanya terletak pada media pemutus busur yang digunakan, yaitu gas SF6.
Gas SF6 memiliki sifat isolasi yang baik selain sifamya sebagai
pendingin yang baik. Pada PMT gas SF6 timbul masalah perapat antara
bagian PMT yang bergerak dengan yang diam karena gas dapat menembus
(bocor) di antara 2 bagian yang bergeseran tersebut sehingga diperlukan
perapat (sealing) yang baik agar dapat meminimumkan kebocoran gas SF6.
5. Pemutus tenaga vakum
Pemutus
tenaga (PMT) vakum merupakan PMT menggunakan teknologi mutakhir.
Dalam PMT vakum tidak ada media pemutus busur listrik dan teknik memutus
busur listrik dalam PMT vakum tergantung teknik memperpanjang busur
listrik. Pelaksanaan memperpanjang busur listrik
dilakukan dengan membuat berbagai bentuk kontak dan setiap pabrik
mempunyai bentuk kontaknya masing-masing. Berbeda dengan PMT gas SF6,
apabila terjadi kebocoran pada PMT vakum, maka tidak dapat dilakukan
"pengisian" kembali karena proses membuat vakum tidak dapat dilakukan di
lapangan dan tidak dikehendaki terjadinya kebocoran yang dapat
mengurangi nilai kevakuman.
6. Pemutus Tenaga Medan Magnet
Pemutus
tenaga (PMT) medan magnet atau magnetic circuit breaker memiliki
prinsip kerja seperti PMT udara, hanya di sini terdapat magnet yang
berfungsi menghasilkan medan magnet yang akan menarik busur listrik
yang timbul pada saat pembukaan PMT sehingga bus, listrik menjadi lebih
panjang dan akhirnya putus. Gambar II.55 PMT medan magnet.
7. Pemutus Tenaga Udara Tekan
Pemutus tenaga (PMT) udara tekan dalam bahasa Inggris disebut air blast circuit breaker.
PMT jenis ini memiliki prinsip serupa dengan prinsip kerja PMT gas SF6
hanya saja pada PMT udara tekan yang menjadi media pemutus busur listrik
adalah udara tekan. Karena kemampuan isolasi udara lebih rendah
daripada kemampuan isolasi gas SF6, maka pada PMT udara tekan dibutuhkan
tekanan udara yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan gas SF6 pada
PMT gas SF6
Download Reference pdf file
Daftar Pustaka
Download Reference pdf file
Daftar Pustaka
0 comments:
Post a Comment