Semua generator sinkron pada pusat pembangkit listrik menyalurkan tenaga listrik ke rel pusat listrik. Demikian pula semua saluran yang mengambil maupun yang mengirim tenaga listrik dihubungkan ke rel ini.
1. Rel tunggal pada pusat pembangkit
Rel
tunggal adalah susunan rel yang sederhana dan relatif paling murah,
tetapi memiliki kelemahan dalam hal keandalan, dan kontinuitas
pelayanan serta kurang fleksibel dalam pengoperasiannya. Jika terjadi
kerusakan pada rel, seluruh pusat listrik harus dipadamkan jika akan
melakukan perbaikan. Rel tunggal paling baik jika digunakan hanya pada
pusat pembangkit listrik yang tidak begitu penting peranannya dalam
sistem.
2. Rel Ganda dengan Satu PMT
Hubungan
ke rel 1 atau rel 2 dilakukan melalui PMS. Rel ganda umumnya dilengkapi
dengan PMT beserta PMS-nya yang berfungsi menghubungkan rel 1 dan rel
2. Dengan rel ganda, sebagian instalasi dapat
dihubungkan ke rel 1 dan sebagian lagi ke rel 2. Kedua rel tersebut (rel
1 dan rel 2) dapat dihubungkan paralel atau terpisah dengan cara
menutup atau membuka PMT Kopel.
Dengan cara ini fleksibilitas pengoperasian bertambah terutama sewaktu
menghadapi gangguan yang terjadi dalam sistem. Sebagian dari unit
pembangkit atau beban dapat dihubungkan ke rel 1 dan lainnya ke rel 2.
Apabila salah satu unit pembangkit atau salah satu beban akan dipindah
rel, terlebih dahulu PMT-nya harus dibuka, selanjutnya disusul pembukaan
PMS rel yang akan dilepas, baru memasukkan PMS rel yang dituju,
urutannya tidak boleh dibalik. Apabila terbalik, maka akan terjadi
hubungan paralel antara rel 1 dan rel 2 yang belum tentu sama
tegangannya dan berbahaya. Setelah selesai melakukan pemindahan posisi
PMS, PMT dimasukkan. Untuk unit pembangkit, pemasukan PMT harus melalui
proses sinkronisasi.
3. Pusat pembangkit listrik dengan dua PMT
Rel
ganda dengan dua PMT sama seperti rel ganda dengan satu PMT, tetapi
semua unsur dapat dihubungkan ke rel 1 atau rel 2 atau dua-duanya
melalui PMT sehingga fleksibilitasnya lebih baik tinggi. Pusat
pembangkit listrik dengan rel ganda menggunakan dua PMT (PMT Ganda).
Pemindahan beban dari rel 1 ke rel 2 dapat dilakukan tanpa pemadaman,
karena dengan adanya 2 buah PMT (masing-masing satu PMT untuk setiap
rel) pemindahan beban dilakukan dengan menutup rel yang dituju,
kemudian membuka PMT rel yang dilepas. Rel 1 dan rel 2 tegangannya sama,
baik besarnya maupun phasanya, setelah itu PMT harus masuk.
4. Rel dengan PMT 1½
Rel dengan PMT 1½ adalah rel ganda dengan 3 buah PMT
di antara dua rel. Jika rel-rel diberi identifikasi sebagai rel A dan
rel B, maka PMT yang dekat dengan rel A diberi identifikasi sebagai PMT
A1, PMT A2, dan seterusnya. PMT yang dekat rel B diberi identifikasi
sebagai PMT B1, PMT B2, dan seterusnya. PMT yang di tengah disebut PMT
diameter dan diberi identifikasi sebagai PMT AB1, PMT AB2,
dan seterusnya. Bagian-bagian dari instalasi dihubungkan pada
titik-titik yang letaknya antara PMT A dengan PMT B dan pada titik-titik
yang letaknya antara PMT B dengan PMT AB. Dibandingkan dengan rel-rel
sebelumnya, rel dengan PMT 1½ ini memiliki keandalan paling tinggi.
Jika
rel A mengalami gangguan, dengan membuka semua PMT bernomor A
beserta PMS-nya, daya tetap dapat disalurkan secara penuh. Jika rel
B mengalami gangguan, dengan membuka semua PMT bernomor B beserta
PMSnya, daya tetap dapat disalurkan secara penuh. Apabila rel A dan
Rel B mengalami gangguan, dengan membuka semua PMT bernomor A dan PMT
bernomor B beserta PMS-nya, daya tetap bisa disalurkan walaupun dengan
fleksibilitas pembebanan yang berkurang.
0 comments:
Post a Comment