Untuk memahami fungsi Glikolisis Selama Respirasi dan menunjukkan Reaktan Dan Produk, maka kita harus memahami reaksi berikut dan fungsi glikolisis dalam tiap reaksinya.
Jalur glikolisis dapat dibagi menjadi 2 fase. Fase pertama memerlukan energi (ATP), dan fase kedua menghasilkan energi (ATP). Pada fase pertama, 2 ATP digunakan untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa 1,6-bisphosphat (F1,6BP). Pada fase kedua, F1,6BP diuraikan menjadi piruvat, dengan menghasilkan 4 ATP dan 2 NADH.
Reaksi Heksokinase (Investasi energi)
Glukosa memasuki sebagian besar sel melalui protein transpor spesifik dan mempunyai satu nasib dasar: difosforilasi oleh ATP membentuk glukosa 6-phosphat (G6P). Transfer gugus fosforil dari ATP ke gugus hidroksil pada C-6 glukosa dikatalisis oleh heksokinase.
Phosphohexosa Isomerase:
Reaksi kedua glikolisis adalah isomerasi, dimana G6P diubah menjadi frukotsa 6-phosphat (F6P). Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah phosphohexosa isomerase (juga dikenal sebagai phosphoglukosa isomerase). Reaksi ini dapat bolak balik yaitu pada glikolisis dan glukoneogenesis.
6-Phosphofrukto-1-Kinase (Phosphofruktokinase-1, PFK-1): (Investasi energi)
Reaksi berikutnya glikolisis melibatkan penggunaan ATP kedua untuk mengubah F6P menjadi fruktosa 1,6 bisphosphat (F1,6BP). Reaksi ini dikatalisis oleh 6-phosphofrukto-1-kinase, lebih dikenal sebagai phosphofruktokinase-1 atau PFK-1.
Kecepatan glikolisis sangat bergantung pada tingkat aktivitas enzim
ini, yang secara alosterik dikontrol oleh ATP dan beberapa metabolit
lain.
Aldolase:
Aldolase mengkatalisis F1,6BP menjadi dua produk berkarbon-tiga: dihidroksiaseton phosphat (DHAP) and gliseraldehid 3-phosphat (G3P). Enzim aldolase memperoleh namanya dari sifat reaksi ebalikannya, kondensasi aldol.
Triosa Phosphat Isomerase:
Dua produk reaksi aldolasi (DHAP dan G3P) dikatalisis oleh Triosa Phosphat Isomerase.
Gliseraldehid-3-Phosphat Dehidrogenase:
Senyawa
terphosphorilasi bernergi-tinggi dihasilkan pada reaksi
oksidasi-reduksi ini. Gugus aldehid pada C-1 dikonversi menjadi suatu asil-phosphat, yang merukana suatu anhidrid campuran
asam phosphat dan asam karboksilat. Energy untuk pembentukan anhidri
ini, yang mempunyai potensi transfer-gugus fosforil tinggi, berasal dari
oksidasi gugus aldehid. Perhatikan bahwa C-1 pada 1,3BPG berada pada
tingkat oksidasi asamkarboksilat. NAD+ adalah akseptor elektron pada
oksidasi ini.
Phosphogliserat Kinase (Produksi energi)
Phosphat
berenergi-tinggi, 1,3BPG digunakan untuk membentuk ATP dan
3-phosphogliserat (3PG) dengan enzim phosphogliserat kinase. Tahap ini
merupakan reaksi pembentukan ATP Phosphogliserat Mutase dan Enolase:
Reaksi
pertama adalah penataan ulang. Fosfat digeser dari hidroksil C-3 pada
3-phosphogliserat ke hidroksil C-2., suatu reaksi yang dikatalisis oleh Phosphogliserat mutase. Pada reaksi kedua, suatu enol dibentuk oleh dehidrasi 2-phosphogliserat. Enolase mengkatalisis pembentukan phosphoenolpiruvat (PEP).
Piruvat Kinase (produksi ATP)
Reaksi akhir glikolisis
dikatalisis oleh enzim Piruvat Kinase (PK). Reaksi yang sangat
eksergonik ini, fosfat berenergi-tinggi pada PEP dikonversi menjadi ATP.
Lepasnya fosfat pada PEP menyebabkan terbentuknya piruvat (dalam bentuk
keto, sangat stabil) yang sebelumnya berbentuk enol yang tidak stabil.
Download Reference pdf file
Daftar Pustaka
Download Reference pdf file
Daftar Pustaka
0 comments:
Post a Comment