Blog ini mampu menghasilkan hingga 1.000.000 per bulan hanya dengan share link dengan adf.ly. Mau???
 
Home » , , , , » Apa Faktor yang Memengaruhi Sanitasi Makanan?

Apa Faktor yang Memengaruhi Sanitasi Makanan?

Monday, May 6, 2013 | 0 comments

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk dapat menyelenggarakan sanitasi makanan yang efektif. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan makan­an, manusia, dan peralatan. Berikut penjelasannya.
Beberapa kata kunci yang sering digunakan untuk mencari materi yang sedang kita bicarakan ini antara lain: Faktor Makanan, bacterial food poisoning, carrier, Faktor Manusia, Faktor Peralatan, Fase pertumbuhan, Komposisi substra, Pemasaran Makanan, Pengangkutan bahan makanan, Pengolahan Makanan, Penyajian Makanan, Penyebab Makanan menjadi Berbahaya, Penyimpanan bahan makanan, Penyimpanan Makanan, Suhu waktu pembiakan, Sumber bahan makanan, tabel pembiakan mikroorganisme, thermal death, time-temperature relationship, Umur dari pertumbuhan.

Faktor Makanan

Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan faktor makanan, antara lain:

Sumber bahan makanan

Apakah diperoleh dari hasil pertanian, peternakan, perikanan, atau lainnya, sumber bahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi untuk men­cegah terjadinya kontaminasi atau pencemaran. Contoh, hasil pertanian tercemar dengan pupuk kotoran manusia, atau dengan insektisida.

Pengangkutan bahan makanan

Cara mengangkut makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, misalnya, apakah sarana pengangkutan memiliki alat pendingin dan tertutup. Peng­angkutan tersebut dilakukan baik dari sumber ke pasar maupun dari sumber ke tempat penyimpanan agar bahan makanan tidak tercemar oleh kon­taminan dan tidak rusak.
Penyimpanan bahan makanan
Tidak semua makanan langsung dikonsumsi, tetapi sebagian mungkin disimpan baik dalam skala kecil di rumah maupun skala besar di gudang. Tempat penyimpanan atau gudang harus memenuhi persyaratan sanitasi seperti berikut.
Tempat penyimpanan dibangun sedemikian rupa sehingga bim seperti tikus atau serangga tidak bersarang.
  1. Jika akaiTrnenggunakan rak, harus disediakan ruang untuk kolong mudah membersihkannya.
  2. Suhu udara dalam gudang tidak lembab untuk mencegah tumbu jamur.
  3. Memiliki sirkulasi udara yang cukup.
  4. Memiliki pencahayaan yang cukup.
    • Dinding bagian bawah dari gudang harus dicat putih agar merr mudah melihat jejak tikus (jika ada).
    • Harus ada jalan dalam gudang:
    • Jalan utama lebar 160 cm.
    • Jalan antar lebar blok 80 cm.
    • Jalan antar rak lebar 80 cm.
    • Jalan keliling 40 cm.

Pemasaran Makanan

Tempat penjualan atau pasar harus memenuhi persyaratan sanitasi an lain kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara, dan memiliki alatpendin Contoh pasar yang memenuhi persyaratan adalah pasar swalayan dan supermarket.

Pengolahan Makanan

Proses pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi terute berkaitan dengan kebersihan dapur dan alat-alat perlengkapan masak.

Penyajian Makanan

Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, yaitu bebas ( kontaminasi, bersih dan tertutup serta dapat memenuhi selera makan pt beli.

Penyimpanan Makanan

Makanan yang telah diolah disimpan di tempat yang memenuhi persyara sanitasi, dalam lemari atau alat pendingin.

Faktor Manusia

Orang-orang yang bekeija pada tahapan di atas juga harus memenuhi persyaratan sanitasi, seperti kesehatan dan kebersihan individu, tidak mender penyakit infeksi, dan bukan carrier dari suatu penyakit. Untuk personilnya menyajikan makanan harus memenuhi syarat-syarat seperti kebersihan d kerapian, memiliki etika dan sopan santun, memiliki penampilan yang bersih dan keterampilan membawa makanan dengan teknik khusus,.serta ikut dalam program pemeriksaan kesehatan berkala setiap 6 bulan atau 1 tahun.

Faktor Peralatan

Kebersihan dan cara penyimpanan peralatan pengolah makanan harus juga memenuhi persyaratan sanitasi.

Faktor Penyebab Makanan Menjadi Berbahaya

Terdapat 2 faktor yang menyebabkan suatu makanan menjadi berbahaya bagi manusia, antara lain:

Kontaminasi

Kontaminasi pada makanan dapat disebabkan oleh:
  • Parasit, misalnya, cacing dan amuba.Golongan mikroorganisme, misalnya, salmonela dan shigela.
  • Zat kimia, misalnya, bahan pengawet dan perwarna.
  • Bahan-bahan radioaktif, misalnya, kobalt, dan uranium.
  • Toksin atau racun yang dihasilkan oleh mikroorganisme, seperti stafilo- kokus dan Clostridium botulinum.
  • Makanan yang pada dasarnya telah mengandung zat berbahaya, tetapi tetap dikonsumsi manusia karena ketidaktahuan mereka dapat dibagi menjadi 3 golongan:Secara alami makanan itu memang telah mengandung zat kimia beracun, misalnya, singkong yang mengandung HCN dan ikan dan kerang yang mengandung unsur toksik tertentu (logam berat, mis., Hg dan Cd) yang dapat melumpuhkan sistem saraf dan napas.
  1. Makanan dijadikan sebagai media perkembangbiakan sehingga dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi manusia, misalnya dalam kasus keracunan makanan akibat bakteri (bacterial food poisoning).
  2. Makanan sebagai perantara. Jika suatu makanan yang terkontaminasi dikonsumsi manusia, di dalam tubuh manusia agens penyakit pada makanan itu memerlukan masa inkubasi untuk berkembang biak dan setelah beberapa hari dapat mengakibatkan munculnya gejala penyakit. Contoh penyakitnya antara lain typhoid abdominalis dan disentri basiler.

Bagaimana Hubungan Suhu-Waktu terhadap sanitasi makanan?

Hubungan suhu-waktu (time-temperature relationship) adalah hubungan antara waktu dan suhu pemanasan pada makanan agar kuman yang terdapat dalam makanan dapat mati dengan waktu pemanasan tertentu yang diperkirakan adekuat. Suhu optimum pertumbuhan adalah suhu yang paling baik untuk pertumbuhan kuman.
Berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, mikroorganisme dapat dibagi ke dalam 3 golongan, seperti berikut:
  1. Termofilik: 45-60°C
  2. Mesofilik: 20-45°C 5. Psikofilik: 0-<-20)°C
Sementara itu, thermal death adalah kematian yang terjadi akibat pemanasan. Kejadian ini dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

Konsentrasi kuman

Makin tinggi konsentrasi kuman, waktu yang diperlukan makin lama.

Riwayat mikroorganisme

  1. Suhu waktu pembiakan
  2. Umur dari pertumbuhan
  3. Fase pertumbuhan
  4. Komposisi substrat
Bigelow dan Esty membuat tabel pembiakan mikroorganisme yang dipanaskan pada suhu dan waktu tertentu. Sampel yang digunakan adalah 5000 spora flatsour bakteri per CC corn juice. Lihat Tabel 5.1 dan 5.2.
Pada waktu pengolahan perlu diperhatikan bahwa bahan makanan yang sudah rusak harus dibuang, sedangkan zat-zat yang berguna di dalam makanan jangan sampai terbuang. Hindari penggunaan bahan makanan yang beracun atau jangan mengolah makanan berdekatan dengan zat atau bahan beracun.

Cara download di adsenfe.blogspot.com

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | ArhyT503 Copyright © 2011. Online World - All Rights Reserved
Template Modify by ArhyT503
Proudly powered by Blogger