Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk dapat
menyelenggarakan sanitasi makanan yang efektif. Faktor-faktor tersebut
berkaitan dengan makanan, manusia, dan peralatan. Berikut
penjelasannya.
Beberapa kata kunci yang sering digunakan untuk mencari materi yang sedang kita bicarakan ini antara lain: Faktor Makanan, bacterial food poisoning, carrier, Faktor Manusia, Faktor Peralatan, Fase pertumbuhan, Komposisi substra, Pemasaran Makanan, Pengangkutan bahan makanan, Pengolahan Makanan, Penyajian Makanan, Penyebab Makanan menjadi Berbahaya, Penyimpanan bahan makanan, Penyimpanan Makanan, Suhu waktu pembiakan, Sumber bahan makanan, tabel pembiakan mikroorganisme, thermal death, time-temperature relationship, Umur dari pertumbuhan.Faktor Makanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan faktor makanan, antara lain:
Sumber bahan makanan
Apakah
diperoleh dari hasil pertanian, peternakan, perikanan, atau lainnya,
sumber bahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi untuk mencegah
terjadinya kontaminasi atau pencemaran. Contoh, hasil pertanian
tercemar dengan pupuk kotoran manusia, atau dengan insektisida.
Pengangkutan bahan makanan
Cara
mengangkut makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, misalnya,
apakah sarana pengangkutan memiliki alat pendingin dan tertutup.
Pengangkutan tersebut dilakukan baik dari sumber ke pasar maupun dari
sumber ke tempat penyimpanan agar bahan makanan tidak tercemar oleh
kontaminan dan tidak rusak.
Penyimpanan bahan makanan
Tidak
semua makanan langsung dikonsumsi, tetapi sebagian mungkin disimpan
baik dalam skala kecil di rumah maupun skala besar di gudang. Tempat
penyimpanan atau gudang harus memenuhi persyaratan sanitasi seperti
berikut.
Tempat penyimpanan dibangun sedemikian rupa sehingga bim seperti tikus atau serangga tidak bersarang.
- Jika akaiTrnenggunakan rak, harus disediakan ruang untuk kolong mudah membersihkannya.
- Suhu udara dalam gudang tidak lembab untuk mencegah tumbu jamur.
- Memiliki sirkulasi udara yang cukup.
- Memiliki pencahayaan yang cukup.
- Dinding bagian bawah dari gudang harus dicat putih agar merr mudah melihat jejak tikus (jika ada).
- Harus ada jalan dalam gudang:
- Jalan utama lebar 160 cm.
- Jalan antar lebar blok 80 cm.
- Jalan antar rak lebar 80 cm.
- Jalan keliling 40 cm.
Pemasaran Makanan
Tempat
penjualan atau pasar harus memenuhi persyaratan sanitasi an lain
kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara, dan memiliki alatpendin Contoh
pasar yang memenuhi persyaratan adalah pasar swalayan dan supermarket.
Pengolahan Makanan
Proses
pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi terute berkaitan
dengan kebersihan dapur dan alat-alat perlengkapan masak.
Penyajian Makanan
Penyajian
makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, yaitu bebas ( kontaminasi,
bersih dan tertutup serta dapat memenuhi selera makan pt beli.
Penyimpanan Makanan
Makanan yang telah diolah disimpan di tempat yang memenuhi persyara sanitasi, dalam lemari atau alat pendingin.
Faktor Manusia
Orang-orang yang bekeija pada tahapan di atas juga harus memenuhi persyaratan sanitasi,
seperti kesehatan dan kebersihan individu, tidak mender penyakit
infeksi, dan bukan carrier dari suatu penyakit. Untuk personilnya
menyajikan makanan harus memenuhi syarat-syarat seperti kebersihan d
kerapian, memiliki etika dan sopan santun, memiliki penampilan yang
bersih dan keterampilan membawa makanan dengan teknik khusus,.serta ikut
dalam program pemeriksaan kesehatan berkala setiap 6 bulan atau 1
tahun.
Faktor Peralatan
Kebersihan dan cara penyimpanan peralatan pengolah makanan harus juga memenuhi persyaratan sanitasi.
Faktor Penyebab Makanan Menjadi Berbahaya
Terdapat 2 faktor yang menyebabkan suatu makanan menjadi berbahaya bagi manusia, antara lain:
Kontaminasi
Kontaminasi pada makanan dapat disebabkan oleh:
- Parasit, misalnya, cacing dan amuba.Golongan mikroorganisme, misalnya, salmonela dan shigela.
- Zat kimia, misalnya, bahan pengawet dan perwarna.
- Bahan-bahan radioaktif, misalnya, kobalt, dan uranium.
- Toksin atau racun yang dihasilkan oleh mikroorganisme, seperti stafilo- kokus dan Clostridium botulinum.
- Makanan yang pada dasarnya telah mengandung zat berbahaya, tetapi tetap dikonsumsi manusia karena ketidaktahuan mereka dapat dibagi menjadi 3 golongan:Secara alami makanan itu memang telah mengandung zat kimia beracun, misalnya, singkong yang mengandung HCN dan ikan dan kerang yang mengandung unsur toksik tertentu (logam berat, mis., Hg dan Cd) yang dapat melumpuhkan sistem saraf dan napas.
- Makanan dijadikan sebagai media perkembangbiakan sehingga dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi manusia, misalnya dalam kasus keracunan makanan akibat bakteri (bacterial food poisoning).
- Makanan sebagai perantara. Jika suatu makanan yang terkontaminasi dikonsumsi manusia, di dalam tubuh manusia agens penyakit pada makanan itu memerlukan masa inkubasi untuk berkembang biak dan setelah beberapa hari dapat mengakibatkan munculnya gejala penyakit. Contoh penyakitnya antara lain typhoid abdominalis dan disentri basiler.
Bagaimana Hubungan Suhu-Waktu terhadap sanitasi makanan?
Hubungan suhu-waktu (time-temperature relationship)
adalah hubungan antara waktu dan suhu pemanasan pada makanan agar kuman
yang terdapat dalam makanan dapat mati dengan waktu pemanasan tertentu
yang diperkirakan adekuat. Suhu optimum pertumbuhan adalah suhu yang
paling baik untuk pertumbuhan kuman.
Berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, mikroorganisme dapat dibagi ke dalam 3 golongan, seperti berikut:
- Termofilik: 45-60°C
- Mesofilik: 20-45°C 5. Psikofilik: 0-<-20)°C
Sementara itu, thermal death adalah kematian yang terjadi akibat pemanasan. Kejadian ini dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
Konsentrasi kuman
Makin tinggi konsentrasi kuman, waktu yang diperlukan makin lama.
Riwayat mikroorganisme
- Suhu waktu pembiakan
- Umur dari pertumbuhan
- Fase pertumbuhan
- Komposisi substrat
Bigelow dan Esty membuat tabel pembiakan mikroorganisme
yang dipanaskan pada suhu dan waktu tertentu. Sampel yang digunakan
adalah 5000 spora flatsour bakteri per CC corn juice. Lihat Tabel 5.1
dan 5.2.
Pada waktu pengolahan perlu diperhatikan bahwa bahan
makanan yang sudah rusak harus dibuang, sedangkan zat-zat yang berguna
di dalam makanan jangan sampai terbuang. Hindari penggunaan bahan
makanan yang beracun atau jangan mengolah makanan berdekatan dengan zat
atau bahan beracun.
0 comments:
Post a Comment