Blog ini mampu menghasilkan hingga 1.000.000 per bulan hanya dengan share link dengan adf.ly. Mau???
 
Home » , , , , , » Mekanisme Kerja dan Proses Pengolahan Limbah Industri Lapis Logam

Mekanisme Kerja dan Proses Pengolahan Limbah Industri Lapis Logam

Monday, May 20, 2013 | 0 comments



Definisi Industri Lapis Logam


Industri lapis logam biasa juga disebut sebagai elektroplating dan juga biasa disebut dengan industri lapis listrik. Elektroplating merupakan suatu proses elektrokimia terhadap perlakuan permukaan suatu logam. Logam-logam yang biasa digunakan untuk pelapis yaitu cadmium, tembaga, emas, nikel, perak, dan logam-logam sejenis.

Beberapa kata kunci untuk memudahkan anda mendapatkan informasi tentang Mekanisme Kerja dan Proses Pengolahan Limbah Industri Lapis Logam antara lain: dampak limbah cair, Definisi Industri Lapis Logam, Elektroplating, karakteristik limbah cair, Pengolahan Limbah Cair, pengolahan limbah cair elektroplating, pengolahan limbah cair industri lapis logam, proses electroplating

Karakteristik limbah cair yang dihasilkan industri lapis logam?
Secara umum, limbah cair industri lapis logam terdiri atas:
1.    Jenis Asam
Larutan elektrolit yang termasuk jenis asam adalah asam khromat, asam asetat, asam citrat, asam flourborat, asam format, asam khlorida, asam flourida, asam nitrat, asam phosphat, asam sulfamat, dan asam sulfat. Semua jenis asam ini dapat menyebabkan, antara lain, terganggunya fungsi kulit, saluran pernapasan, iritasi pada selaput lendir, korosif terhadap gigi, serta kulit terbakar.
2.    Jenis Basa
Larutan elektrolit jenis basa adalah amonium hidroksida, potassium hidroksida, sodium hidroksida, sodium karbonat, sodium pyrophosphat, sodium silikat, dan trisodium phosphat. Bahan alkali basa tidak begitu berbahaya bagi sistem saluran pernapasan, kecuali bila mendadak terhisap debunya akan timbul rasa gatal dan batuk-batuk. Sama halnya asam, basa juga dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
3.    Jenis Garam dan Senyawa Lainnya
Senyawa sianida, trichloroethilene, gas hidrogen, logam tembaga, logam nikel, logam seng, dan bahan jenis garam atau senyawa lainnya kemungkinan bias tercampur dengan zat-zat kimia lainnya yang berbeda maupun terjadi kombinasi bermacam–macam gas yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Limbah B3 dapat dihasilkan dari beberapa kegiatan, misalnya dari bak bahan kimia, atau dari lumpur (sludge) yang terbentuk dalam unit pengolahan limbah cair. Limbah B3 umumnya berupa larutan asam atau basa kuat, atau logam berat. Jenis kimia logam berat yang ada misalnya, khrom, nikel, tembaga seng, senyawa sianida. Biasanya, limbah B3 untuk sementara dikumpulkan dan disimpan di lokasi pabrik. Selanjutnya, limbah B3 tersebut dikirim untuk diolah oleh pihak ke 3 yang memiliki izin pengolahan atau pembuangan limbah B3.
Apakah dampak limbah cair yang dihasilkan industri lapis logam terhadap kesehatan dan lingkungan?
Kegiatan industri elektroplating jika tidak dikelola dipastikan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan. Bahan kimia yang digunakan dan buangan (limbah) yang ditimbulkan oleh industri elektroplating dapat membahayakan manusia dan lingkungan sekitarnya. Sifat-sifat ini perlu diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam kegiatan industri elektroplating. Sifat racun suatu bahan adalah berpotensinya suatu senyawa kimia yang menyebabkan luka secara langsung pada jaringan tubuh. Efek racun bisa bersifat luka lokal atau luka sistematik, yang bukan saja merusak bagian tertentu tapi merusak sistem jaringan organ tubuh manusia. Dampak terhadap kesehatan manusia diperkirakan bersifat akumulatif dan karsinogenik.
Ada tiga jenis kontak dengan zat kimia yang mungkin terjadi selama proses electroplating yaitu :
  1. Kontak dengan kulit dan mata. Kontak dengan kulit dan mata sangat penting untuk diperhatikan karena frekuensi kejadiannya sering terjadi. Akibat kontak pada kulit adalah iritasi atau zat kimia terserap melalui kulit sehingga mengakibatkan keracunan dan kulit terbakar.
  2. Kontak dengan pernafasan mengakibatkan gangguan pada pernafasan  dan iritasi pada selaput lendir dapat menyerang melalui terhisapnya udara yang tercemar oleh zat-zat kimia.
  3. Tertelannya zat-zat kimia dapat terjadi karena kontak dengan udara yang tercemar oleh debu/uap zat kimia atau tercemarnya makanan/minuman oleh zat kimia yang dapat menyebabkan keracunan dan korosif terhadap gigi.
Bagaimana pengolahan limbah cair industri lapis logam?
  1. Pendekatan teknologi dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan terbentuknya limbah pada sumbernya dan juga penanggulangan berupa antara lain pengolahan limbah cair.
  2. Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fĂ­sika, kimia,  elektrokimia maupun biologi. Jenis pengolahan limbah dilakukan tergantung dari karakteristik senyawa-senyawa yang ada pada limbah cair.
    • Secara umum pengolahan limbah cair industr lapis listrik dengan cara sedimentasi dan koagulasi. Kedua proses ini dilakukan dengan menggunakan kontrol pH. Parameter pH mempengaruhi keberadaan spesies kimia di dalam limbah cair tersebut. Pengolahan limbah dengan cara sedimentasi dan koagulasi didasarkan pada prinsip bahwa logam-logam dalam limbah cair elektroplating dapat diendapkan dengan netralisasi menggunakan kapur (Ca(OH)2) atau soda api (NaOH). Pengendapan berlangsung pada pH antara 8,5-9,5 (Purwanto & Huda, 2005). Pengendapan dengan hidroksida diharapkan ion logam pengotor terendapkan dalam bentuk hidroksida logam yang selanjutnya dapat dipisahkan dari larutan dalam bentuk sludge(lumpur) (Maryeni, 2007). Pengolahan limbah cair industry lapis logam yang dilakukan adalah:
    • Pengolahan limbah cair sianida secara klorinasi menggunakan klor dengan kadar sebesar 5 kali kadar awal sianida, pH 9-10, dan waktu 60 menit dapat menurunkan kadar sianida menjadi < 0,01 mg/l, Cu < 0,72 mg/l, dan Zn tidak terdeteksi
    • Pengolahan limbah cair krom yang dicampur dengan limbah cair organik, secara reduksi pada pH 2-3 menggunakan pereduksi NaHSO3 dengan kadar 8 (enam) kali kadar awal Cr(VI) atau Na2S2O5 dengan kadar 5,48 kali kadar awal Cr(VI) dalam waktu 10-30 menit, kemudian ke dalamnya dicampurkan limbah cair nikel dan sang dan bersama-sama diendapkan dengan kapur pada pH 8,5-9. Pengolahan ini dapat menurunkan kadar pencemar menjadi sebagai berikut Cr(VI) < 0,03 mg/1, Cr(Total) < 0,80 mg/1, COD, bilangan KHnO4, dan zat warna 21-28 mg/l, sedangkan Ni dan 2n tidak terdeteksi.
    • Radar aluminium pada limbah cair dapat diturunkan dengan pengendapan pada pH 5,8-7,4 dari 1300 mg/l menjadi lebih kurang 3 mg/1.
Pemadatan/pemantapan endapan lumpur dengan bahan pengikat campuran  25% semen PC dan 10% zealit memberikan padatan yang pada uji peluluhan menunjukkan angka peluluhan (mg Cr/kg padatan) paling rendah dibandingkan dengan bahan pengikat yang lain.
Download Reference pdf file
Daftar Pustaka

Cara download di adsenfe.blogspot.com

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | ArhyT503 Copyright © 2011. Online World - All Rights Reserved
Template Modify by ArhyT503
Proudly powered by Blogger