Definisi Industri Lapis Logam
Industri
lapis logam biasa juga disebut sebagai elektroplating dan juga biasa disebut
dengan industri lapis listrik. Elektroplating merupakan suatu proses elektrokimia
terhadap perlakuan permukaan suatu logam. Logam-logam yang biasa digunakan
untuk pelapis yaitu cadmium, tembaga, emas, nikel, perak, dan logam-logam
sejenis.
Beberapa kata kunci untuk memudahkan anda
mendapatkan informasi tentang Mekanisme Kerja dan Proses Pengolahan Limbah
Industri Lapis Logam antara lain: dampak
limbah cair, Definisi Industri Lapis Logam, Elektroplating, karakteristik
limbah cair, Pengolahan Limbah Cair, pengolahan limbah cair elektroplating,
pengolahan limbah cair industri lapis logam, proses electroplating
Karakteristik limbah cair yang dihasilkan industri lapis
logam?
Secara
umum, limbah cair industri lapis logam terdiri atas:
1.
Jenis Asam
Larutan
elektrolit yang termasuk jenis asam adalah asam khromat, asam asetat, asam
citrat, asam flourborat, asam format, asam khlorida, asam flourida, asam
nitrat, asam phosphat, asam sulfamat, dan asam sulfat. Semua jenis asam ini dapat
menyebabkan, antara lain, terganggunya fungsi kulit, saluran pernapasan,
iritasi pada selaput lendir, korosif terhadap gigi, serta kulit terbakar.
2.
Jenis Basa
Larutan
elektrolit jenis basa adalah amonium hidroksida, potassium hidroksida, sodium
hidroksida, sodium karbonat, sodium pyrophosphat, sodium silikat, dan trisodium
phosphat. Bahan alkali basa tidak begitu berbahaya bagi sistem saluran
pernapasan, kecuali bila mendadak terhisap debunya akan timbul rasa gatal dan
batuk-batuk. Sama halnya asam, basa juga dapat mengakibatkan iritasi pada
kulit.
3.
Jenis Garam dan Senyawa Lainnya
Senyawa
sianida, trichloroethilene, gas hidrogen, logam tembaga, logam nikel, logam
seng, dan bahan jenis garam atau senyawa lainnya kemungkinan bias tercampur
dengan zat-zat kimia lainnya yang berbeda maupun terjadi kombinasi bermacam–macam gas yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Limbah B3
dapat dihasilkan dari beberapa kegiatan, misalnya dari bak bahan kimia, atau
dari lumpur (sludge) yang terbentuk dalam unit pengolahan limbah cair.
Limbah B3 umumnya berupa larutan asam atau basa kuat, atau logam berat. Jenis
kimia logam berat yang ada misalnya, khrom, nikel, tembaga seng, senyawa
sianida. Biasanya, limbah B3 untuk sementara dikumpulkan dan disimpan di lokasi
pabrik. Selanjutnya, limbah B3 tersebut dikirim untuk diolah oleh pihak ke 3
yang memiliki izin pengolahan atau pembuangan limbah B3.
Apakah dampak limbah cair yang dihasilkan industri lapis
logam terhadap kesehatan dan lingkungan?
Kegiatan industri elektroplating jika tidak dikelola dipastikan akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan. Bahan kimia yang digunakan dan
buangan (limbah) yang ditimbulkan oleh industri elektroplating dapat
membahayakan manusia dan lingkungan sekitarnya. Sifat-sifat ini perlu diketahui
oleh semua pihak yang terlibat dalam kegiatan industri elektroplating. Sifat
racun suatu bahan adalah berpotensinya suatu senyawa kimia yang menyebabkan
luka secara langsung pada jaringan tubuh. Efek racun bisa bersifat luka lokal
atau luka sistematik, yang bukan saja merusak bagian tertentu tapi merusak
sistem jaringan organ tubuh manusia. Dampak terhadap kesehatan manusia
diperkirakan bersifat akumulatif dan karsinogenik.
Ada
tiga jenis kontak dengan zat kimia yang mungkin terjadi selama proses electroplating yaitu :
- Kontak dengan kulit dan mata. Kontak dengan kulit dan mata sangat penting untuk diperhatikan karena frekuensi kejadiannya sering terjadi. Akibat kontak pada kulit adalah iritasi atau zat kimia terserap melalui kulit sehingga mengakibatkan keracunan dan kulit terbakar.
- Kontak dengan pernafasan mengakibatkan gangguan pada pernafasan dan iritasi pada selaput lendir dapat menyerang melalui terhisapnya udara yang tercemar oleh zat-zat kimia.
- Tertelannya zat-zat kimia dapat terjadi karena kontak dengan udara yang tercemar oleh debu/uap zat kimia atau tercemarnya makanan/minuman oleh zat kimia yang dapat menyebabkan keracunan dan korosif terhadap gigi.
Bagaimana pengolahan limbah cair industri lapis logam?
- Pendekatan teknologi dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan terbentuknya limbah pada sumbernya dan juga penanggulangan berupa antara lain pengolahan limbah cair.
- Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fĂsika, kimia, elektrokimia maupun biologi. Jenis pengolahan limbah dilakukan tergantung dari karakteristik senyawa-senyawa yang ada pada limbah cair.
- Secara umum pengolahan limbah cair industr lapis listrik dengan cara sedimentasi dan koagulasi. Kedua proses ini dilakukan dengan menggunakan kontrol pH. Parameter pH mempengaruhi keberadaan spesies kimia di dalam limbah cair tersebut. Pengolahan limbah dengan cara sedimentasi dan koagulasi didasarkan pada prinsip bahwa logam-logam dalam limbah cair elektroplating dapat diendapkan dengan netralisasi menggunakan kapur (Ca(OH)2) atau soda api (NaOH). Pengendapan berlangsung pada pH antara 8,5-9,5 (Purwanto & Huda, 2005). Pengendapan dengan hidroksida diharapkan ion logam pengotor terendapkan dalam bentuk hidroksida logam yang selanjutnya dapat dipisahkan dari larutan dalam bentuk sludge(lumpur) (Maryeni, 2007). Pengolahan limbah cair industry lapis logam yang dilakukan adalah:
- Pengolahan limbah cair sianida secara klorinasi menggunakan klor dengan kadar sebesar 5 kali kadar awal sianida, pH 9-10, dan waktu 60 menit dapat menurunkan kadar sianida menjadi < 0,01 mg/l, Cu < 0,72 mg/l, dan Zn tidak terdeteksi
- Pengolahan limbah cair krom yang dicampur dengan limbah cair organik, secara reduksi pada pH 2-3 menggunakan pereduksi NaHSO3 dengan kadar 8 (enam) kali kadar awal Cr(VI) atau Na2S2O5 dengan kadar 5,48 kali kadar awal Cr(VI) dalam waktu 10-30 menit, kemudian ke dalamnya dicampurkan limbah cair nikel dan sang dan bersama-sama diendapkan dengan kapur pada pH 8,5-9. Pengolahan ini dapat menurunkan kadar pencemar menjadi sebagai berikut Cr(VI) < 0,03 mg/1, Cr(Total) < 0,80 mg/1, COD, bilangan KHnO4, dan zat warna 21-28 mg/l, sedangkan Ni dan 2n tidak terdeteksi.
- Radar aluminium pada limbah cair dapat diturunkan dengan pengendapan pada pH 5,8-7,4 dari 1300 mg/l menjadi lebih kurang 3 mg/1.
Download Reference pdf file
Daftar Pustaka
0 comments:
Post a Comment