Blog ini mampu menghasilkan hingga 1.000.000 per bulan hanya dengan share link dengan adf.ly. Mau???
 
Home » , , , , » Metode Pengelolaam Limbah Percetakan

Metode Pengelolaam Limbah Percetakan

Friday, May 17, 2013 | 1comments

LATAR BELAKANG
Mencetak adalah pekerjaan membuat salinan dalam jumlah banyak atau lebih banyak dari original yang sama. Mesin cetak yang pertama dibentuk berdasarkan alat pemeras buah-buahan. Bahan pencetaknya ditintai dengan menggunakan tampon (sekarang rol penintaan), lembaran kertas kemudian diletakkan ke atas alat cetak yang sudah ditintai itu. Dengan menekan rata kertas itu maka diperoleh hasil cetak. Pada tahun 1462 kota asal Gutenberg hancur karena perang, sehingga tukang-tukang cetaknya menyebar ke seluruh Eropa.

Beberapa kata kunci untuk memudahkan anda mendapatkan informasi tentang Proses Pengolahan Lijmbah percetakan antara lain:            landfill, Limbah Percetakan, mengambil kembali kandungan logam, Pengolahan Limbah Cair, Pengolahan Limbah Padat, Proses Produksi, Teknologi Pengolahan Limbah
Jenis – Jenis Cetakan
1.       Cetak Tinggi
2.       Cetak Anilin (Flexographic Printing)
3.       Cetak Litografi
4.       Cetak Offset
5.       Cetak Collotype (Cetak Dengan Sinar)
6.       Cetak Fotogravur (Cetak Dalam)
7.       Cetak Saring / Sablon (Screen Printing)
8.       Cetak Bromida
Proses Produksi Dan Limbah Yang Dihasilkan
1.      Proses Produksi
  • Proses disain. Proses disain berlangsung setelah adanya pesanan (order), baik dalam bentuk gambar atau tulisan. Setelah ada order dilakukan perencanaan yang lebih teliti.
  • Proses setting/ lay out/ penataan huruf. Proses ini dilakukan untuk penataan huruf dan gambar agar sesuai dengan desain /perencanaan yang telah disusun sebelumnya.
  • Proses reproduksi film. Dalam tahap ini dilakukan pemotretan untuk gambar dan tulisan yang sudah ditata, selanjutnya diproses dengan menggunakan film processor sebagai film dan positif. Pada saat proses produksi film ini mengeluarkan limbah cair.
  • Pelat processor. Ini adalah proses pembuatan pelat offset, dimana film yang sudah jadi dicopy di atas lembaran pelat aluminium dengan menggunakan pelat processor yang menggunaan campuran bahan kimia dengan tujuan untuk memperjelas gambar. Pada saat proses pembuatan pelat ini juga menghasilkan limbah cair.
  • Proses cetak lembaran dan cetak gulungan. Dalam tahap ini pelat offset dipotong pada mesin cetak sheet untuk mencetak pada kertas lembaran dengan menggunakan mesin web untuk mencetak kertas gulungan.
  • Proses finishing. Pada proses penyelesaian akhir cetakan dilakukan di atas lembaran rol-rol kertas tersebut dan dipotong sesuai dengan bentuk pesanan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan, baru diteruskan dengan penjilidan. Pada proses finishing ini menghasilkan limbah padat dari potongan kertas
2.   Limbah Percetakan
Limbah yang dihasilkan industri percetakan berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah padat percetakan terdiri dari :
  1. Kertas potongan penjilidan
  2. Kertas dari kesalahan cetak atau hasil pencetakan yang tidak lolos quality control
  3. Kain lap mesin cetak yang pada umumnya telah terkontaminasi dengan tinta atau bahan pelarut / pembersih lainnya
  4. Plastik, dan lain-lain.
Sedangkan limbah cair industri percetakan terdiri dari :
  • Tinta yang rusak
  • Bahan pelarut
  • Bahan pencair
  • Bahan pengering
Teknologi Pengolahan Limbah Industri Percetakan
Tujuan dari pengolahan limbah industri percetakan, adalah untuk mengubah jenis, jumlah dan karakteristik limbah supaya menjadi tidak berbahaya dan/atau tidak beracun atau jika memungkinkan agar limbah percetakan dapat dimanfaatkan kembali (daur ulang).
1.      Proses Kimia (Oksidasi-Reduksi)
2.     
Insenerator
3.     
Elektrolisis
Pengolahan Limbah Padat Industri Percetakan
Pewadahan harus tertutup dan dalam selang waktu tertentu diangkut untuk dibakar dengan insenerator. Limbah jenis ini, biasanya dihasilkan dalam jumlah yang relatif kecil, sehingga jika setiap industri percetakan akan melakukan pembakaran dengan insenerator sendiri akan memerlukan biaya investasi maupun operasional yang lebih mahal. Untuk mengatasi hal ini, maka pembakaran dapat dilakukan bersama dengan para penghasil limbah yang sejenis dan yang telah memiliki fasilitas insenerasi, seperti rumah sakit.
Dalam paradigma baru sampah dapat dilihat sebagai sumber daya. Konsep pengelolaan sampah paradigma baru itu ialah dengan konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle). Termasuk juga kertas, yang tadinya hanya dianggap sebagai sampah kini telah mulai dilihat sebagai salah satu sumber daya yang dapat dimanfaatkan, sehingga pemilihan dan penggunaannya pun harus dilakukan secara bijak. Kegiatan mengurangi (reduce) pemakaian kertas dapat berupa sikap menghindari pemakaian kertas yang boros. Sedangkan untuk guna ulang (reuse), misalnya, kertas atau box karton yang telah kita pakai bisa dipakai kembali untuk keperluan lain. Untuk daur ulang (recycle) sampah kertas bisa dijadikan art paper atau untuk bahan baku pulp kualitas rendah.
Pengolahan Limbah Cair Industri Percetakan
Pengolahan limbah cair yang mengandung logamdapat dilakukan dengan teknik elektrolisis guna mengambil kembali kandunganlogam yang ada. Logam hasil pemisahan ini dapat dimanfaatkan kembali atau untukmembuat produk lain yang bermanfaat. Cairan hasil pemisahan logam dipanaskan didalam boiler kemudian dipekatkan dengan evaporator. Sludge hasil pemekatan darievaporator dikeringkan dalam drum dryer kemudian disimpan dan dikirim kelandfill / unit penimbunan limbah B3. Uap dari evaporatorsebelum dibuang discrubber terlebih dahulu untuk melarutkan bahan berbahayayang kemungkinan masih terikut di dalam uap tersebut. Uap yang telah discrubberkemudian di bakar dengan menggunakan insenerator, baru kemudian dibuang kelingkungan.

Cara download di adsenfe.blogspot.com

Share this article :

1 comments:

  1. Pengolahan limbah cair dari kegiatan cuci cetak foto banyak mengandung krom. Krom valensi enam (kr) merupakan bahan kimia yang sangat beracun sehingga keberadaanya di dalam limbah harus ditangani dengan sangat hati-hati. Untuk menurunkan tingkat racun dari krom heksavalen dapat dilakukan dengan reaksi redoks. Krom heksavalen dapat direduksi menggunakan sulfur dioksida (SO2) menjadi krom trivalen yang mempunyai tingkat racun yang lebih rendah. Jasa Penulis Artikel SEO harga kardus bekas di pengepul harga jual kardus bekas ke pabrik pabrik daur ulang kardus bekas
    Jasa Penulis Artikel SEO jasa percetakan sampul raport K13 percetakan lamongan pengepul kardus bekas terdekat

    ReplyDelete

 
Support : Creating Website | ArhyT503 Copyright © 2011. Online World - All Rights Reserved
Template Modify by ArhyT503
Proudly powered by Blogger