Setelah tenaga listrik dibangkitkan oleh suatu pusat pembangkit listrik, selanjutnya tenaga listrik disalurkan (ditransmisikan) melalui jaringan transmisi.
Dari jaringan transmisi selanjutnya didistribusikan kepada para
konsumen tenaga listrik melalui jaringan distribusi tenaga listrik.
Dalam pusat listrik, energi primer dikonversikan menjadi energi listrik.
Kemudian energi listrik ini dinaikkan tegangannya untuk disalurkan
melalui saluran transmisi. Tegangan transmisi yang
digunakan PLN: 70 kV, 150kV, 275 kV, dan 500 kV. PT. Caltex Pacific
Indonesia yang beroperasi di daerah Riau menggunakan tegangan transmisi
110 kV dan 230 kV Sedangkan PT. Inalum di Sumnatera Utara menggunakan
tegangan transmisi 220 kV.
Fingsi bagian:
Trafo Step Up : Transformator untuk menaikkan tegangan listrik
Trafo Step Down : Transformator untuk menurunkan tegangan listrik
Trafo PS : Transformator untuk pemakaian sistem (sendiri)
Rel TT : Rel tegangan tinggi
Rel TM : Rel tegangan menengah
Saluran transmisi dapat berupa saluran kabel udara.
atau saluran kabel tanah. PLN menggunakan frekuensi 50 Hz. Sedangkan
PT. Caltex menggunakan frekuensi 60 Hz. Di gardu induk (GI), tegangan
diturunkan menjadi tegangan distribusi primer. Tegangan distribusi
primer yang digunakan PLN adalah 20 kV. Sedangkan PT Caltex Pacific
Indonesia menggunakan tegangan distribusi primer 13,8 kV.
Dari Gardu Induk
(GI), tenaga listrik didistribusikan melalui penyulang-penyulang
distribusi yang berupa saluran udara atau melalui saluran kabel tanah.
Pada penyulang-penyulang distribusi terdapat gardu-gardu distribusi yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan distribusi primer menjadi tegangan rendah 380/220 Volt yang didistribusikan melalui jaringan tegangan rendah (JTR).
Konsumen
tenaga listrik mendapat tenaga listrik dari JTR dengan menggunakan
sambungan rumah (SR). Dari sam bungan, tenaga listrik masuk ke alat
pembatas dan pencatat tenaga listrik berupa KWH meter sebelum memasuki
instalasi rumah milik konsumen. KWH meter berfungsi membatasi daya dan mencatat besarnya pemakaian energi listrik oleh konsumen.
0 comments:
Post a Comment