Blog ini mampu menghasilkan hingga 1.000.000 per bulan hanya dengan share link dengan adf.ly. Mau???
 
Home » , , » Proses / Mekanisme Penyaluran Tenaga Listrik

Proses / Mekanisme Penyaluran Tenaga Listrik

Thursday, May 9, 2013 | 0 comments

Setelah tenaga listrik dibangkitkan oleh suatu pusat pembangkit listrik, selanjutnya  tenaga listrik disalurkan (ditransmisikan) melalui jaringan transmisi. Dari jaringan transmisi selanjutnya didistribusikan kepada para konsumen tenaga listrik melalui jaringan distribusi tenaga listrik.
Dalam pusat listrik, energi primer dikonversikan menjadi energi listrik. Kemudian energi listrik ini dinaikkan tegangannya untuk disalurkan melalui saluran transmisi. Tegangan transmisi yang digunakan PLN: 70 kV, 150kV, 275 kV, dan 500 kV. PT. Caltex Pacific Indonesia yang beroperasi di daerah Riau menggunakan tegangan transmisi 110 kV dan 230 kV Sedangkan PT. Inalum di Sumnatera Utara menggunakan tegangan transmisi 220 kV.
Fingsi bagian:
Trafo Step Up       : Transformator untuk menaikkan tegangan listrik
Trafo Step Down  : Transformator untuk menurunkan tegangan listrik
Trafo PS               : Transformator untuk pemakaian sistem (sendiri)
Rel TT                   : Rel tegangan tinggi
Rel TM                  : Rel tegangan menengah
Saluran transmisi dapat berupa saluran  kabel udara. atau saluran kabel tanah. PLN menggunakan frekuensi 50 Hz. Sedangkan PT. Caltex menggunakan frekuensi 60 Hz. Di gardu induk (GI), tegangan diturunkan menjadi tegangan distribusi primer. Tegangan distribusi primer yang digunakan PLN adalah 20 kV. Sedangkan PT Caltex Pacific Indonesia menggunakan tegangan distribusi primer 13,8 kV.
Dari Gardu Induk (GI), tenaga listrik didistribusikan melalui penyulang-penyulang distribusi yang berupa saluran udara atau melalui saluran kabel tanah. Pada penyulang-penyulang distribusi terdapat gardu-gardu distribusi yang berfungsi untuk menurunkan tegangan distribusi primer menjadi tegangan rendah 380/220 Volt yang didistribusikan melalui jaringan tegangan rendah (JTR).
Konsumen tenaga listrik mendapat tenaga listrik dari JTR dengan menggunakan sambungan rumah (SR). Dari sam bungan, tenaga listrik masuk ke alat pembatas dan pencatat tenaga listrik berupa KWH meter sebelum memasuki instalasi rumah milik konsumen. KWH meter berfungsi membatasi daya dan mencatat besarnya   pemakaian energi listrik oleh konsumen.

Cara download di adsenfe.blogspot.com

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | ArhyT503 Copyright © 2011. Online World - All Rights Reserved
Template Modify by ArhyT503
Proudly powered by Blogger