Bagaimana Cara Memberikan Perlindungan Terhadap Petir?
Bagaimana cara melindungi alat elektronik terhada sambaran petir
merupakan pertanyaan yang sering muncul di site kami, tapi bukan itu
yang akan kami bahas pada post kali ini, soalnya pembahasan kali ini
kami akan membahas tentang perlindungan terhadap instalasi pusat
pembangkit listrik.
Beberapa kata kunci yang sering digunakan untuk mencari materi yang sedang kita bicarakan ini antara lain: cara melindungi alat elektronik dari petir, gelombang berjalan petir, konsumsi tenaga listrik, lightning arrester, menangkal gelombang berjalan petir, oksida seng Zn02, penangkal petir, penutupan pemutus tenaga, rasio proteksi arrester, Tegangan Ekstra Tinggi, valve arrester.
Pusat pembangkit listrik umumnya dihubungkan dengan saluran udara transmisi yang menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat konsumsi tenaga listrik, yaitu gardu-gardu induk (GI). Saluran udara rawan terhadap sambaran petir yang menghasilkan gelombang berjalan (surja tegangan) yang dapat masuk ke pusat pembangkit listrik. Oleh karena itu, dalam pusat listrik harus ada lightning arrester (penangkal petir) yang berfungsi menangkal gelombang berjalan dari petir yang akan masuk ke instalasi pusat pembangkit listrik.
Gelombang berjalan juga dapat berasal dari pembukaan dan penutupan pemutus tenaga
(switching). Pada sistem Tegangan Ekstra Tinggi (TET) yang besarnya di
atas 350 kV, surja tegangan yang disebabkan oleh switching lebih besar
dari pada surja petir. Saluran udara yang keluar dari pusat pembangkit
listrik merupakan bagian instalasi pusat pembangkit listrik yang paling
rawan sambaran petir dan karenanya harus diberi lightning arrester.
Selain itu, lightning arrester harus berada di depan setiap transformator dan harus terletak sedekat mungkin dengan transformator.
Hal ini perlu karena pada petir yang merupakan gelombang berjalan
menuju ke transformator akan melihat transformator sebagai suatu ujung
terbuka (karena transformator mempunyai isolasi terhadap bumi/tanah)
sehingga gelombang pantulannya akan saling memperkuat dengan gelombang
yang datang. Berarti transformator dapat mengalami tegangan surja
dua kali besarnya tegangan gelombang surja yang datang. Untuk mencegah
terjadinya hal ini, lightning arrester harus dipasang sedekat mungkin
dengan transformator.
Lightning
arrester bekerja pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi untuk
membuang muatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi pada
tegangan tertentu di atas tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada
tegangan operasi, dan perbandingan dua tegangan ini disebut rasio proteksi arrester.
Tingkat isolasi bahan arrester harus berada di bawah tingkat isolasi
bahan transformator agar apabila sampai terjadi flashover, maka
flashover diharapkan terjadi pada arrester dan tidak pada
transformator.
Transformator merupakan bagian instalasi pusat listrik yang paling mahal dan rawan terhadap sambaran petir,
selain itu jika sampai terjadi kerusakan transformator, maka daya dari
pusat listrik tidak dapat sepenuhnya disalurkan dan biayanya mahal serta
waktu untuk perbaikan relatif lama. Salah satu perkembangan dari
lightning arrester adalah penggunaan oksida seng Zn02 sebagai bahan yang menjadi katup atau valve arrester.
Dalam menentukan rating arus arrester, sebaiknya dipelajari statistik
petir setempat. MisaInya apabila statistik menunjukkan distribusi
probabilitas petir yang terbesar adalah petir 15 kilo Ampere (kA), maka
rating arrester diambil 15 kilo Ampere. Arrester ini bisa dipasang pada
bangunan gedung atau di dekat alat yang perlu dilindungi misalnya pada
komputer. Alat yang dilindungi perlu tidak saja dilindungi terhadap
sambaran petir secara langsung, tetapi juga terhadap sambaran tidak
langsung yang menimbulkan induksi.
0 comments:
Post a Comment